Sejarah Pahlawan Nasional Indonesia, Ada Siapa Saja? Simak di Sini!
10 November merupakan Hari Pahlawan yang sering diperingati oleh masyarakat Indonesia. Berkat jasa mereka (Pahlawan) negara kita bisa menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945.
Para pejuang kemerdekaan rela berkorban nyawa hanya untuk kebebasan dari semua penjajahan yang ada pada saat itu.
Seperti yang kita ketahui, bahwa negara kita tercinta ini pernah dijajah oleh beberapa negara dalam waktu yang cukup lama. Diantaranya Jepang, Belanda dan Sekutu.
Nah, berikut di bawah ini ada beberapa sejarah pahlawan Indonesia yang menarik untuk dibahas:
4 Sejarah Pahlawan Nasional Indonesia
1. Pangeran Diponegoro
Memiliki nama Raden Mas Ontowiryo atau lebih dikenal dengan panggilan Pangeran Diponegoro lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta.
Diketahui bahwa, Pangeran Diponegoro merupakan anak sulung Sultan Hamengkubuwono III.
Beliau dikenal atas aksinya di medan perang Diponegoro pada tahun 1825 hingga 1830.
Dalam perang tersebut telah menelan banyak jiwa dan termasuk sebagai korban perang terbanyak di dalam sejarah Indonesia.
Pada tahun 1830, Belanda memiliki siasat licik kepada Pangeran Diponegoro dengan mengajak beliau berunding di Magelang. Namun di perundingan tersebut, ia malah ditangkap dan lalu dibuang ke daerah Manado.
Setelah itu ia mulai dipindah-pindahkan, dan terakhir di Ujung Pandang dan Pangeran Diponegoro pun wafat disana pada tanggal 08 Januari 1985.
2. Ki Hajar Dewantara
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara ini lahir pada tanggal 2 mei 1889 di Yogyakarta.
Beliau merupakan sosok yang mendirikan perguruan Taman Siswa pada tahun 1929 dan cukup berkontribusi pada pribumi yang kala itu tidak punya pendidikan atau tidak dapat sekolah.
Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan kebudayaan setelah Kemerdekaan. Ia meninggal pada tanggal 26 april 1959 dan dimakamkan di Yogyakarta.
Baca juga: Biografi Tokoh Terkenal, Lengkap di IDN App
3. Cut Nyak Dien
Tokoh wanita yang sudah menginspirasi banyak kaum perempuan di Indonesia ini lahir di Banda Aceh Besar pada tahun 1848. Meski sosok wanita, ia mempunyai nyali dan jiwa yang tangguh untuk berdiri memimpin pasukan melawan penjajahan Belanda semasa perang di Aceh.
Namun atas aksinya tersebut, ia kemudian ditangkap dan kemudian diasingkan. Setelah itu ia pun meninggal pada tanggal 6 November 1908 di Sumedang dan ia pun dimakamkan disana.
4. Sultan Baabullah
Sultan Baabullah adalah putra dari pasangan Raja dan permaisuri Ternate, yakni Sultan Khairun dan Boki Tanjung. Diusianya yang masih kecil, Sultan Baabullah memang sudah terlihat sebagai sosok pemberani dan bertanggung jawab.
Tak hanya itu, Sultan Baabullah juga sudah dibekali dengan ilmu agama Islam oleh sang ayah sejak dini. Beranjak dewasa, ia kerap membantu sang ayah dalam menjalankan pemerintahan kesultanan serta terlibat menandatangani surat perjanjian vesalisasi Ternate kepada Portugis pada tahun 1560 silam.
Bahkan, Sultan Baabullah remaja juga dikenal sebagai sosok yang paling lantang dalam melawan penjajah Portugis. Hal itu dibuktikan ketika ia menjabat sebagai Kapita Laut dalam struktur kesultanan Ternate, dan langsung membentuk pasukan khusus.
Baabullah menduduki kursi kesultanan pasca sang ayah tewas di tangan para penjajah Portugis. Sejak saat itu, Sultan Baabullah bersumpah untuk menuntut balas dendam kepada Portugis atas kematian ayahnya.
Kesultanan Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah berlangsung dari tahun 1570 hingga 1583. Hebatnya lagi, kesultanan Ternate racikan Sultan Baabullah berhasil melumpuhkan kekuatan Portugis pada tanggal 28 Desember 1575.
Baca juga: Fakta Menarik KH Zaenal Mustafa yang Harus Kamu Tahu