Fakta-fakta Menarik Pahlawan Indonesia KH Zaenal Mustafa, Kamu Harus Tahu!

Sumber: Tirto.id

Berbicara soal sejarah pahlawan Indonesia, tentu saja pada setiap daerahnya terdapat sosok pahlawan yang berperan penting dalam mengusir para penjajah. Ya, salah satunya adalah KH Zaenal Mustafa asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang terkenal dengan kegigihannya saat bertempur melawan penjajah Belanda dan Jepang. 

Nah, secara kebetulan juga pada kesempatan kali ini akan membahas beberapa fakta menarik tentang sosok KH Zaenal Mustafa. Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini. 

1. Tempat Tanggal Lahir

Sumber: Bintang Syariah

Menurut informasi yang didapat, KH Zaenal Mustafa lahir pada tahun 1809 di sebuah desa bernama Cimerah, Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Beliau merupakan putra dari pasangan Nawapi dan Ny. Ratmah. 

Usut punya usut, ternyata nama KH Zaenal Mustafa ini adalah Umri. Pasca menimba ilmu di sebuah pesantren, ia pun berganti nama menjadi Hudaemi. 

Hudaemi mengenyam pendidikan formal di Sekolah Rakyat, sedangkan ilmu agama Islam didapatnya ketika bejalar pada seorang guru ngaji di kampung halamannya. Hudaemi melanjutkan pendidikan agamanya ke pesantren di Gunung Pari yang berada dalam bimbingan Dimyati, yakni merupakan kakak sepupunya yang bernama KH Zainal Muhsin.  

Kemudian pendidikannya dilanjutkan ke Pesantren Cilenga, Leuwisari dan Pesantren Sukamiskin Bandung. Setelah 17 tahun merasakan pendidikan agama dari satu pesantren ke pesantren lainnya, maka tak heran jika Hudaemi mahir berbahasa Arab dan menguasai ilmu agama Islam. 

Sepulangnya dari ibadah Haji pada tahun 1927, Hudaemi berganti nama menjadi KH Zaenal Mustafa dan membangun sebuah pesantren bernama Sukamanah di Desa Cikembang. 

Baca juga: 4 Tokoh Perempuan Islam Indonesia yang Harus Diketahui

2. Mampu Membagkitkan Perlawanan Terhadap Belanda

Sumber: SINDONews

Memasuki tahun 1940, KH Zaenal Mustafa mampu membangkitkan semangat perlawanan terhadap Belanda secara terang-terangan. Hal itu pun terbukti, yang mana ia sering mengobarkan api perjuangan pada setiap khotbahnya. 

Alhasil, KH Zaenal Mustafa kerap mendapatkan peringatan bahkan sempat diturunkan dari mimbar oleh para ulama yang pro kepada penjajah Belanda. Pada tanggal 17 November 1941, KH Zaenal Mustafa bersama KH Rukhiyat dari Pesantren Cipasung berhasil ditangkap oleh Belanda dan dimasukkan kedalam sel penjara di Tasikmalaya. 

Mereka berdua ditangkap dengan tuduhan telah memprovokasi rakyat untuk memberontak kepada pemerintahan Belanda. Hanya selang satu hari, KH Zaenal Mustafa dipindahkan ke penjara Sukamisikan yang ada di Bandung. 

KH Zaenal Mustafa dan KH Rukhiyat dibebaskan oleh pemerintahan Belanda pada tanggal 10 Januari 1941. Namun, mereka berdua kembali ditangkap dan dipenjarakan di Ciamis sampai kekuasaan Belanda berakhir di Indonesia. 

3. Melakukan Pemberontakan Terhadap Jepang

Sumber: Detikcom

Setelah kolonial Belanda angkat kaki dari Indonesia, masalah baru pun muncul dengan kehadiran penjajah asal Asia Timur yakni Jepang. Ketika berkuasa, pemerintah Jepang membebaskan KH Zaenal Mustafa dengan syarat bersedia untuk diajak bekerjasama dalam mewujudkan Lingkungan Kemakmuran bersama Asia Timur Raya. 

Akan tetapi, KH Zaenal Mustafa secara tegas menolak penawaran tersebut. Bahkan, ia sering berpidato bahwa fasisme ala Jepang jauh lebih berbahaya dari imperialisme Belanda. Berbekal semangat Jihad yang menggebu-gebu, KH Zaenal Mustafa tidak mengenal lelah untuk memberikan perlawanan yang sengit kepada penjajah Jepang.  

Suatu ketika KH Zaenal Mustafa membuat rencana untuk melakukan sabotase. Namun sayang, rencana tersebut telah diketahui oleh pihak Jepang. Memasuki tanggal 25 Februari 1944, akhirnya Jepang melakukan penyerbuan ke Pesantren Sukamanah. 

Liciknya lagi, Jepang memanfaatkan para munafik dari kalangan pribumi untuk menyerang pesantren milik KH Zaenal Mustafa tersebut.

Baca juga: Biografi Tokoh Terkenal, Lengkap di IDN App