Biografi Raden Ajeng Kartini, Masa Muda Penuh Harapan Sebelum Menikah
Dalam Biografi Raden Ajeng Kartini Beliau merupakan wanita yang pandai , suka belajar dan selalu merasa haus pengetahuan. Di bawah ini adalah perjalanan masa muda yang dilalui Raden Ajeng Kartini sebelum akhirnya menikah dengan Raden Adipati Jayahadiningrat.
Ketertarikan Raden Ajeng Kartini dengan buku Minnerbrieven
Semakin bertambahnya usia Raden Ajeng Kartini, makin bertambah pula pengetahuannya. Membaca buku, majalah, dan surat sudah menjadi kebiasan wajib tiap harinya.
Salah satu buku yang berhasil mencuri perhatian Raden Ajeng Kartini adalah Minnerbrieven. Buku ini memberikan gambaran kekejaman-kekejaman yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda kepada Rakyat Indonesia.
Pernikahan Kakak Raden Ajeng Kartini dengan Bupati Kudus
Saat Raden Ajeng Kartini berusia enam belas tahun, kakak perempuannya yang bernama Raden Ajeng Sulastri menikah dengan RM Tcokrohadisosro. Suami dari Raden Ajeng Sulastri tidak lain adalah bupati Kudus saat itu.
Selepas menikahnya kakak perempuannya, Raden Ajeng Kartini menjadi anak perempuan tertua di rumah. Berdasarkan adat yang berlaku saat itu, perintah dari seorang kakak perempuan tertua harus selalu dipatuhi oleh adik-adiknya.
Baca juga: Biografi Raden Ajeng Kartini Berkaitan Hasil Karyanya
Suasana baru di lingkungan keluarga Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini yang semakin dewasa dan bisa berpikir dengan matang tidak mudah menerima adat yang berlaku saat itu. Suasana kaku di lingkungan keluarga Raden Ajeng Kartini perlahan-lahan diubah menjadi suasana baru yang mencerminkan keakraban dan kekeluargaan.
Pergaulan Raden Ajeng Kartini yang luas
Dalam Biografi Raden Ajeng Kartini Beliau digambarkan sebagai seorang wanita yang memiliki karakter lincah dan mudah bergaul, tak heran jika Kartini memiliki pertemanan yang luas. Dalam pergaulan sehari-hari, Raden Ajeng Kartini tidak pernah membeda-bedakan teman berdasarkan keturunan atau kedudukannya.
Raden Ajeng Kartini juga banyak disenangi oleh teman-temannya karena memiliki pendirian bahwa semua manusia memiliki hak yang sama. Dari lingkungan pergaulan yang luas tersebut, Raden Ajeng Kartini dapat memperoleh banyak pengetahuan baru.
Bakat Melukis Raden Ajeng Kartini
Semasa muda, Raden Ajeng Kartini rutin belajar melukis seminggu sekali bersama Nyonya Ovink Westenenk. Guru melukis Raden Ajeng Kartini sempat mengatakan bahwa ia memiliki bakat sebagai seorang pelukis.
Hasil lukisan Raden Ajeng Kartini diantaranya yaitu empat ekor angsa yang sedang berenang-renang dengan damai di kolam. Lukisan tersebut saat ini disimpan di dalam gedung kabupaten di Rembang.
Pengajuan Beasiswa Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini mendapat saran dari Tuan Abendanon untuk membatalkan niat awal Raden Ajeng Kartini untuk belajar di luar negeri. Alasan yang mendorong yaitu karena proses belajar di luar negeri membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak efektif.
Akhirnya, Raden Ajeng Kartini memutuskan untuk membatalkan keinginannya untuk belajar di luar negeri. Atas petunjuk dari Tuan Abendanon, Raden Ajeng Kartini mengirimkan surat kepada pemerintah agar diberi beasiswa di Sekolah Guru di Jakarta (Batavia).
Sekolah yang didirikan Raden Ajeng Kartini
Sambil menunggu permohonan beasiswa yang diajukannya, Raden Ajeng Kartini mendirikan sekolah untuk gadis di daerahnya. Sekolah yang didirikan Raden Ajeng Kartini berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Tekad Raden Ajeng Kartini untuk menikah
Sementara menunggu permohonannya diterima, Raden Ajeng Kartini didatangi seorang pelamar dari bupati Rembang bernama Raden Adipati Jayahadiningrat. Lamaran ini bermaksud untuk meminang Raden Ajeng Kartini.
Sebagai seorang gadis yang sudah matang, Raden Ajeng Kartini merasa memerlukan pendamping dalam melaksanakan cita-citanya. Dengan begitu, Raden Ajeng Kartini memantapkan tekad untuk menerima Raden Adipati Jayahadiningrat sebagai pendamping hidup untuk membantu mewujudkan cita-citanya.
Nah, itulah perjalanan penuh pelajaran bermakna dan inspiratif dari Raden Adipati Jayahadiningrat sebelum menikah. Biografi Raden Ajeng Kartini di atas dapat mencerminkan bahwa ia merupakan sosok yang selalu memanfaatkan waktu dan kesempatan baik.
Baca juga: Biografi Raden Ajeng Kartini, Lingkungan dan Kelahirannya