Biografi Raden Ajeng Kartini Terkait Lingkungan dan Kelahirannya, Baca di Sini!
Raden Ajeng kartini merupakan sosok pelopor emansipasi wanita di Indonesia. Ia yakin bahwa kaum wanita memiliki kesamaan hak dengan kaum laki-laki, berikut merupakan Biografi Raden Ajeng Kartini
Kota Kelahiran RA Kartini
Jepara merupakan sebuah kota kabupaten di Jawa Tengah bagian utara. Letak kota ini kurang lebih 70 kilometer ke arah timur laut dari Kota Semarang. Dari Kota Demak kurang lebih 44 km di sebelah utaranya, dan kira-kira 38 kilometer sebelah barat laut Kota Kudus.
Kota Jepara merupakan kota yang terkenal akan kerajinan tangan dan ukiran-ukirannya. Keahlian tentang ukir mengukir kayu ini merupakan warisan dari nenek moyang yang diwariskan secara turun menurun.
Lingkungan Masyarakat
Di kota kelahiran RA Kartini yakni Kota jepara, kota ini mengalami nasib yang sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Sumber daya di kota ini dihisap kekayaan di dalamnya dan penduduknya diperas tenaganya oleh penjajah Belanda.
Terlebih pada masa berkecamuknya Tanam Paksa, penduduk Jepara mengalami penyiksaan dan penderitaan yang hebat. Praktek Tanam Paksa yang dilaksanakan disini menyimpang dari peraturan yang sebenarnya sehingga penduduk sangat dicurangi.
Sosok Ayah dari RA Kartini
Biografi Raden Ajeng Kartini menerangkan bahwa Raden Mas Adi Sosroningrat adalah putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro. Beliau merupakan bupati Demak.
Sebelum menjabat menjadi bupati Demak, kakek RA Kartini ini menjabat sebagai bupati Kudus. Ayah RA Kartini merupakan bupati Jepara yang berpandangan maju dan berpendidikan.
Beliau sangat memperhatikan pendidikan putra-putrinya. Selain itu, RM Adipati Sosroningrat juga memiliki kasih sayang yang luar biasa untuk keluarganya.
Pernikahan orang Tua Raden Ajeng Kartini
Sebelum menjabat sebagai bupati Jepara, Raden Mas Adipati Sosroningrat sempat menjadi asisten wedana di Mayong. Pada waktu itu, beliau tinggal di rumah Kewedanan Mayong.
RM Adipati Sosroningrat menikahi putri yang berasal dari Teluk Awur Jepara Putri. Sosok tersebut yaitu Ngasirah, putri dari Kyai Modirono dan Nyai Haji Siti aminah Putri.
Pada saat dipersunting RMA Sosroningrat, gadis ini masih berusia belia, yaitu 14 tahun. Sebagai istri dari seorang asisten wedana, Ngasirah ikut tinggal bersama di Kewedanan Wayong.
Lahirnya RA Kartini
Pada hari Senin Paing, tanggal 21 April 1879, ibu Ngasirah melahirkan seorang putri yang elok dan rupawan. Tubuhnya nampak sehat dan gemuk.
Kelahiran putrik kecil ini membuat ayah-ibunya amat gembira dan banyak mengucap syukur kepada sang pencipta. Beberapa hari setelah kelahiran Raden Ajeng Kartini, diadakan upacara pemberian nama.
Upacara ini dilaksanakan tepat pada waktu tali pusat si bayi terlepas putus. Bayi yang lahir pada 21 April ini kemudian diberi nama Kartini.
Baca juga: Raden Ajeng Kartini dan Perjuangan di Bidang Kebangsaan
Pertumbuhan RA Kartini Pasca Kelahirannya
Dari hari ke hari, Raden Ajeng Kartini bayi tumbuh dengan amat baik. Badannya semakin besar dan kuat, bayi ini juga amat menyenangkan bagi orang-orang disekitarnya.
Makannya amat banyak dan lahap sekali. Menurut adat Jawa kuno, tempat makan bayi ini dibuat dari tempurung kelapa berbentuk bulat yang sudah dibersihkan.
Kemudian diwarnai hitam dan perak, makanannya terdiri dari nasi yang sduah dilumat halus dan diberi sedikit air. Nasi tersebut kemudian dicampur dengan pisang hijau yang sudah dimasak, sesudah itu baru disuapkan ke bayi.
Pengasuh Kartini ketika Bayi
Menurut keterangan mbah Masripah, yang mengasuh bayi Kartini ialah mbah Donoharjo yang bernama asli Lawijah. Mbok Lawijah mengasihi Kartini dengan tulus.
Setiap hari bayi Kartini selalu digendong dan diasuh hingga tertidur pulas. Bila bayi Kartini menangis, ia dengan sabar membujuk dan merayu agar ia diam kembali.
Pertumbuhkembangan Bayi Kartini
Bayi Kartini semakin hari semakin bertambah umurnya, bayi itu terlihat semakin sehat dan badannya tumbuh dengan pesat. Mulai sejak bayi, Kartini sudah kelihatan gesit dan cekatan, ia dijuluki “Trinil” oleh ayahnya karena kelincahannya.
Sesudah Kartini dapat berjalan, kelincahan dan kegesitannya semakin nampak. Ia sering berlari-larian kesana kemari. Bahkan ia juga sering memanjat pohon yang ada di halaman rumahnya.
Berdasarkan Biografi Raden Ajeng Kartini singkat diatas, terlihat bagaimana pertumbuhan RA Kartini. Beliau hidup di lingkungan yang sangat baik sehingga banyak memberikan pengaruh positif pula terhadap pola pikir dan tingkah laku beliau.
Baca juga: Biografi Raden Ajeng Kartini Terkait Hasil Karyanya