Raden Ajeng Kartini merupakan tokoh emansipasi wanita yang dikenal gemar membaca. Berikut kisah Biografi Raden Ajeng Kartini Berkaitan dengan Hasil Karya ciptaannya.
Surat menyurat merupakan bagian penting dalam kehidupan RA Kartini, sesuai dengan Biografi Raden Ajeng Kartini. Beliau mencurahkan cita-cita perjuangannya melalui surat yang ia tulis.
Dalam surat tersebut ia juga mencurahkan segala penanggungan yang dideritanya. Dalam menulis surat itu, Kartini tidak pernah mengenal lelah dan waktu.
Kartini menulis surat-suratnya di atas meja kecil dan beralaskan tikar dengan alat penerang teplok. Ia sangat senang menulis hingga sering tertidur di tempat kerjanya itu.
Surat-surat Kartini itu, kemudian dikumpulkan oleh JH Abendon. Beliau merupakan seorang Direktur Departemen Pengajaran dan Ibadah Pemerintah Hindia Belanda pada masa hidup Kartini.
Semua surat itu kemudian diterbitkan untuk pertama kalinya oleh Tuan Abendanon pada 1911 dengan judul Door Duisternis tot Licht. Judul yang diberikan Tuan Abendanon itu berasal dari sebuah sya’ir Jawa yang dikutip oleh Kartini dalam salah satu suratnya.
Buku yang berisi surat-surat Kartini ini ternyata mendapatkan perhatian dan sambutan hangat dari masyarakat. Dalam waktu yang cukup singkat, buku Door Duisternis tot Licht terbitan pertama habis terjual.
Kemudian, hadirlah buku ini dari cetakan kedua dan ketiga. Dan patut disyukuri buku ini kembali habis terjual dalam waktu yang singkat.
Dalam kata pengantar buku ini, Tuan Abendanon menuliskan maksud dari dilakukannya penerbitan buku ini. Usaha penerbitan buku ini dimaksudkan sebagai sumbangan, untuk itu diadakanlah “Perhimpunan kartini Fonds” di Den Haag, Belanda.
Perhimpunan itu bertujuan membantu kaum wanita di Indonesia. Atas keberhasilan dari karya Kartini, didirikanlah Sekolah Kartini pertama di Semarang.
Sejak saat itu, didirikan pula Sekolah-sekolah Kartini di tempat lain di Indonesia. Sekolah Kartini itu sebenarnya serupa dengan HIS dan semata-mata dikhususkan untuk anak perempuan.
Buku Door Duisternis tot Licht yang diterbitkan Abendanon berisikan kira-kira 106 surat yang ditulis RA Kartini. Empat belas diantaranya merupakan surat yang ditujukan kepada nona Estelle Zeehandelaar.
Delapan pucuk surat lainnya ditujukan kepada Nyonya M.C.E. Ovink Soer. Tiga Pucuk surat ditujukan kepada Tuan dan Nyonya Dr. G.K. Anton di Jena (Jerman), dan masih ada banyak surat dengan tujuan yang berbeda-beda.
Baca juga: Raden Ajeng Kartini dan Perjuangannya di Bidang Kebangsaan
Apabila diperhatikan dari banyaknya surat yang ditulis Kartini, dapat disimpulkan betapa mengesankan riwayat hidup dari RA Kartini.
Semua surat yang ditulis oleh RA Kartini memiliki maksud dan tujuan yang berbeda. Maksud dari RA Kartini menuliskan surat-surat itu adalah untuk mempererat persahabatannya dengan kenalannya di negeri Belanda.
Dari surat tersebut ia juga mendapatkan pengetahuan dari teman-temannya. Dalam surat tersebut RA Kartini juga ingin menghibur hatinya dikala ia merasa sedih dan masa pingitan.
RA Kartini sengaja menunjukkan kepribadian dan sifat-sifat luhur dan murni melalui surat ini. Melalui surat-suratnya, ia menuliskan dengan panjang lebar tentang adanya kesenjangan yang terjadi di masyarakat dan cara mengatasinya.
Selain menggambarkan riwayat hidup yang terpercaya, surat-surat Kartini juga memuat gambaran keadaan masyarakat dengan lengkap dan jelas. Dalam bukunya tersebut RA Kartini mengemukakan bagaimana keinginannya untuk membela masyarakat dan bangsanya.
Karya-karya Kartini ini menjadi awal bangkitnya semangat nasionalisme. Surat-surat ini berhasil tersampaikan dengan baik kepada masyarakat Indonesia berkat terjemahan dari pengarang terkenal Indonesia bernama Armijn Pane.
Buku Door Duisternis tot Licht atau “Habis Gelap Terbitlah Terang” dalam bahasa Indonesia ini berhasil menarik perhatian dunia Internasional. Majalah Atlantic Monthly (New York, tahun 1919 sampa 1920) secara rutin menerbitkan dalam Bahasa Inggris.
Pada tahun 1950, buku itu juga diterjemahkan dalam Bahasa Inggris oleh Agnes Lonisey Symmers. Judulnya ialah Letter of a Javanese Princess atau Surat-surat dari Seorang Putri Bangsawan Jawa.
Berdasarkan Biografi Raden Ajeng Kartini yang berkaitan dengan hasil karyanya, terlihat bagaimana kental semangat literasi dan nasionalisme RA Kartini. Tak heran dari perjuangannya tersebut bisa memberikan banyak motivasi bagi kaum wanita hingga sekarang.
Baca juga: Biografi Raden Ajeng Kartini dan Kehidupan Masa Mudanya
Ilkay Gündoğan, sosok gelandang yang dikenal dengan kemampuan luar biasa dalam mengendalikan lini tengah, telah…
David de Gea adalah salah satu penjaga gawang terbaik di dunia yang telah mengukir namanya…
Saat membahas sepak bola, ada banyak cerita menarik tentang para pemain yang mungkin belum banyak…
Mungkin banyak dari kita belum familiar dengan nama Jens Raven. Namun, di kalangan pecinta sepak…
Cristiano Ronaldo, atau yang akrab disapa CR7, adalah salah satu nama paling besar di dunia…
Siapa di sini yang penggemar sepak bola? Kali ini kita akan membahas tentang Endrick Felipe,…